Wednesday, 15 June 2011

Tabalongku....


Kabupaten Tabalong sebenarnya adalah Kabupaten terkaya nomor 3 di Indonesia sesudah Nangroe Aceh dan Papua asalkan pemerintah daerahnya dapat mengoptimalkan potensi alamnya yang melimpah. Coba kita tengok negara tetangga kita Brunei Darussalam yang hanya mempunyai penghasilan dari sektor gas dan minyak bumi, toh negara ini termasuk negara terkaya di Asia Tenggara. Kemudian Malaysia yang hanya mengandalkan penghasilannya dari perkebunan karet juga merupakan negara yang ekonominya mapan. Lalu Kabupaten Tabalong yang memiliki sumber daya alam melimpah, seperti gas, minyak bumi, batu bara, perkebunan karet, kelapa sawit dan hasil hutan lainnya. Ternyata masih berkutat dan terpuruk dalam daerah yang berpenghasilan rendah. Lalu ini salah siapa?

Bayangkan !

  1. Berapa banyak gas dan minyak bumi yang dikirim dan di olah di Balikpapan setiap tahunnya, sehingga diperut bumi Sarabakawa kosong?
  2. Pembukaan lahan baru dan penebangan liar yang masih marak di tengah-tengah masyarakat, sehingga resapan air tidak bertahan lama karena hutan sudah banyak yang gundul dan ini mengakibatkan Kabupaten Tabalong menjadi daerah rawan banjir
  3. Eksploitasi penambangan batubara secara besar-besaran terus dilakukan bahkan ditingkatkan. Ini terbukti dengan datangnya ratusan unit armada angkutan batubara pada akhir tahun 2006 dan awal tahun 2007 disetiap perusahaan penambang seperti Pama, Buma, SiS dan RA
dengan demikian, pertanyaan yang muncul adalah :

  • Berapa banyak pohon dan hutan yang dibabat untuk perluasan areal tambang batu bara?
  • Berapa kilometer pengupasan tanah yang dilakukan saat memulai penambangan?
  • Berapa ratus meterkah dibawah permukaan laut yang telah dilakukan perusahaan penambang untuk mengeruk batubara?
  • Berapa ton batubara yang dikuras dan diangkut tiap harinya?
Sehingga daerah penghasil tambang akan merasakan dampak langsung maupun tidak langsung, yakitu
  1. Perubahan topografi akibat adanya pengupasan tanah pucuk, pengupasan tanah penutup dan penimbunan akan mengakibatkan topografi baru,  baik berupa dataran, cekungan maupun perbukitan sehingga menimbulkan perubahan bentang alam
  2. Tingkat erosi menjadi besar karena hilangnya faktor pelindung dan pendukung tanah terhadap pengaruh air permukaan
  3. Menurunnya kualitas air sungai akibat adanya penambangan dan terlarutnya partikel halus akibat proses penambangan
  4.  Terganggunya bahkan rusaknya areal hutan lindung, hutan produksi, hutan konversi, hutan cagar alam, hutan suaka dan hutan wisata, sehingga menghambat upaya konservasi hutan.
  5. Terganggunya bahkan rusaknya habitab biota yang ada di darat maupun di air akibat aktivitas pertambangan
  6. Menurunnya permukaan air tanah dan kualitas air tanah akibat kegiatan penambangan dan proses pembersihan lahan dan pengupasan tanah air rembesan
  7. Menurunnya tingkat kesuburan yang mengakibatkan menurunnya produksi pertanian di sekitar lokasi penambangan bahkan dapat pula gagal. Hal ini disebabkan oleh radiasi karbon dan partikel-partikel halus
  8. Tingkat kualitas udara menurun dan suhu udara memanas akibat kegiatan proses penambangan.
  9. Pengaruh radiasi akibat pengolahan penambangan
  10. Terganggunya fauna dan flora


Mengacu pada Pulau Kalimantan yang secara geologi berada pada :

  1. Jalur gunung api tersier melintasi wilayah Kalimantan Selatan bagian utara yang berbatasan dengan Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah
  2. Batuan api tersier dalam lintasan
  3. Batuan gunung api kapur/batuan dasar pra tersier dan granit dalam lintasan
  4. Sedimen laut neogen berada pada wilayah Tabalong
  5. Sedimen laut kontien paleogen berada di wilayah Tabalong
  6. Sedimen kerang-kerangan tidak stabil, bermacam kapur berada di wilayah Tabalong

Maka dengan analisa dan perkiraan yang ditimbulkan akibat dampak langsung maupun yang tidak langsung dari aktivitas penambangan yang dilakukan oleh perusahaan PT. Adaro Indonesia yang selama ini selalu memperluas areal dan memperdalam menguras isi perut bumi Tabalong ditambah dengan kenyataan bahwa wilayah Tabalong dilalui oleh lintasan Gunung Api Tersier dan Batuan Api Kapur, maka wilayah Tabalong diperkirakan akan terrendam banjir lumpur yang sangat dahsyat melebihi banjir lumpur Porong Sidoarjo beberapa tahun apabila pemerintah daerah tidak mengambil sikap pencegahan dini.