Dalam seminggu terakhir, aksi demo masyarakat dan mahasiswa yang menolak kenaikan BBM oleh pemerintah semakin gencar saja...mungkin sebagian besar memahami mengapa harga BBM harus dinaikkan....tapi bagi sebagian lain mungkin belum tau alasannya... ini yang menimbulkan kesalahpahaman.... bentrok... yang berujung rusaknya fasilitas umum dan tentu saja merugikan semua orang....kenapa demo tidak bisa damai...???
Ada baiknya kita simak alasan pemerintah mengapa harga BBM harus naik....sebelum aksi anarki dimulai....saya malah takut, aksi-aksi tersebut akan merugikan kita semua....susah payah infrastruktur dibangun, tapi dihancurkan dalam sehari....itu uang tau....?!?...membangun infrastruktur itu pake uang kita...uang pajak yang kita bayarkan tiap bulan....think it first dunkkk...damai....itu lebih baik......
Coba kita sekali lagi simak alasan pemerintah menaikkan harga BBM...setau saya....hampir tiap periode presiden yang pernah nangkring diposisi teratas RI juga melakukan aksi menaikan harga ini....kita jangan mau dibikin mainan politik....dewasalah...grow up, teman....make Indonesia better than yesterday.....bersatu kita teguh...penjajah runtuh.....!!!
Memang, sebagian besar saham-saham perusahaan gede dimiliki pihak asing....minyak bumi kita diambil kemudian dijual kembali ke dalam negeri dengan harga yang fantastis...selama ini kita disubsidi pemerintah...bayangkan saja....1 liter BBM di Singapura harganya Rp. 7.000,- sementara kita membeli dengan harga Rp. 4.500,-.....coba kita pikir secara lebih sederhana lagi....Indonesia dalam sehari membutuhkan sekitar 1,4 juta barel minyak, namun
negara kita hanya mampu menyiapkan 900 ribu barel per hari. Jelas
terdapat kekurangan sekitar 500 ribu barel per hari agar kebutuhan
nasional terpenuhi. Untuk memenuhi kekurangan tersebut, terpaksa
pemerintah mengimpor minyak dengan harga Rp 8.000,00 per liter dan
kemudian dijual kembali di Indonesia dengan harga Rp 4.500,00 per liter.
Sangat jelas bahwa pemerintah ‘nombok’ Rp. 3.500,00. Tapi coba kita
pikir, siapa yang menikmati?
Seperti
yang kita ketahui bersama, bahan bakar dengan harga Rp 4.500,00 adalah
bahan bakar bersubsidi yang seharusnya dinikmati oleh rakyat miskin.
Tapi pada praktiknya, ada kemungkinan para pejabat-pejabat, bahkan yang
korupsi milyaran rupiah pun, membeli bensin tidak sampai lima ribu
rupiah perliter nya. Padahal uang yang mereka miliki, sangatlah cukup
untuk membeli bahan bakar non subsidi. Ditambah lagi, sekarang harga
minyak dunia juga mengalami kenaikan. Nah, mungkin hal ini pula lah yang
menjadi pertimbangan mengapa harga BBM harus dinaikkan.
So, kapan kita bantu negeri kita?...penggunaan BBM yang notebene dibeli
dari luar yang mahal dan cadangannya sedikit itu harus segera kita
tinggalkan....beralih ke geotermal ato gas....ato energi yang dihasilkan
dari tanaman jarak...kita bangkit kembali membangun ekonomi
kerakyatan...kita bangun Indonesia....lagi....(untuk kesekian kali.....)
No comments:
Post a Comment