Saturday, 9 February 2013

Belajar dari Filosofi Jagung

Suatu ketika, seorang wartawan mewawancarai seorang petani yang selama bertahun-tahun selalu berhasil memenangkan kontes perlombaan hasil-hasil pertanian untuk mengetahui rahasia di balik buah jagungnya. Namun petani tersebut mengaku klo dia sama sekali tidak mempunyai rahasia khusus untuk itu, tetapi dia ternyata selalu membagi-bagikan bibit jagung terbaiknya pada tetangga-tetangga  di sekitar perkebunannya.

“Mengapa anda membagi-bagikan bibit jagung terbaik itu pada tetangga-tetangga anda? Bukankah mereka mengikuti kontes ini juga setiap tahunnya?” tanya sang wartawan.

“Tak tahukah anda?,” jawab petani itu.

“Bahwa angin menerbangkan serbuk sari dari bunga-bunga yang masak dan menebarkannya dari satu ladang ke ladang yang lain. Bila tanaman jagung tetangga saya buruk, maka serbuk sari yang ditebarkan ke ladang saya juga buruk. Ini tentu menurunkan kualitas jagung saya. Bila saya ingin mendapatkan hasil jagung yang baik, saya harus menolong tetangga saya mendapatkan jagung yang baik pula.”

Begitu pula dengan hidup kita. Mereka yang ingin meraih keberhasilan harus menolong tetangganya menjadi berhasil pula. Mereka yang menginginkan hidup dengan baik harus menolong tetangganya hidup dengan baik pula. Sungguh…nilai dari hidup kita diukur dari kehidupan-kehidupan yang disentuhnya...pisss!


sumber : salamsuper.com



2 comments:

  1. keren ceritanya, benar-benar menginspirasi, terima kasih dan salam kenal.

    ReplyDelete