Metode Mind Mapping merupakan alat yang
berguna untuk menciptakan ide, membuat rencana, menyusun strategi dan memilah
informasi dalam grafis dan obyektif. Ketika seseorang memiliki gagasan dalam
pikiran mereka yang sebenarnya campur aduk dan ingin menjelaskan secara
teoritis tentang ide tersebut, kadangkala bahkan bagi sebagian orang hal itu
bisa sangat membingungkan untuk memasukkannya ke dalam kata-kata. Jadi, sebelum
benar-benar menulis, sebaiknya membuat peta pikiran untuk mengatur informasi
dalam urutan sehingga ada sebuah kronologis atas peristiwa-peristiwa dan juga
kejadian-kejadian yang disortir dalam sebuah urutan.
Metode peta pikiran ini sesungguhnya
memfungsikan bekerjanya otak kiri dan otak kanan agar seimbang, karena kita
biasanya cenderung lupa pada sesuatu yang terjadi sehari-hari, bahkan bagi
orang yang memiliki ingatan dan kemampuan berpikir yang baik. Disamping itu,
kecenderungan untuk menghindari masalah kelupaan dengan membuat catatan dan
menulis hal-hal dalam sebuah notes membuat kita bisa mengingat tentang
pentingnya suatu hal yang tersusun dalam urutan-urutan kejadian.
Metode pemetaan pikiran didasarkan pada
cara kerja otak menyimpan informasi. Sehingga semakin baik informasi tersimpan
dalam otak, proses belajar akan semakin mudah. Bagi yang belum
terbiasa, membuat peta pikiran akan lebih sulit. Tapi, apabila dipelajari maka
akan mudah dilakukan. Belajar membuat peta pikiran tak sesulit yang
dibayangkan. Kalau melihatnya, terasa sulit, tetapi bila kita mempelajarinya akan sangat
mudah. Hanya butuh waktu beberapa menit, kegiatan membuat peta pikiran pasti
akan bisa. Apapun yang akan kita lakukan dalam proses belajar mengajar, peta
pikiran akan membantu kita merencanakan dan mengkoordinasikannya secara baik. Pemetaan pikiran merupakan
latihan yang dapat dengan mudah mengurutkan peristiwa atau serangkaian kejadian
dalam pikiran kita, sehingga tidak selalu harus merujuk pada catatan untuk
mengingat semua hal. Pemetaan pikiran juga dapat meningkatkan kecerdasan dan
membantu untuk mengingat apa yang telah dipelajari dengan jelas. Kelebihan
pemetaan pikiran adalah :
- Proses belajar akan terasa lebih mudah
- Merangsang bekerjanya otak kiri dan kanan secara sinergis
- Membebaskan diri dari seluruh jeratan aturan ketika mengawali belajar
- Menciptakan kerjasama yang baik
- Membantu seseorang mengalirkan diri tanpa hambatan dan dapat memusatkan perhatian dan meningkatkan pemahaman
- Membantu membuat rencana atau kerangka cerita lebih padat dan jelas
- Mengembangkan sebuah ide dan mengemukakan pendapat secara bebas
- Membuat perencanaan sasaran pribadi dalam rangka memulai usaha baru
- Meringkas isi sebuah buku, karena catatan lebih terfokus pada inti materi6
- Fleksibel dan lebih mudah mencari catatan jika diperlukan
- Menyenangkan dan mudah diingat, karena setiap peta bersifat unik
- Mudah melihat gambaran keseluruhan
- Membantu Otak untuk : mengatur, mengingat, membandingkan dan membuat hubungan
- Memudahkan penambahan informasi baru
- Pengkajian ulang bisa lebih cepat
Dalam
hal kepraktisan, metode ini lebih praktis daripada catatan linear, karena kita
tidak akan direpotkan ketika harus mereview materi sebelumnya, terutama untuk hal-hal
yang kurang mementingkan detil informasi dan bukan mementingkan kemampuan
menerapkan materi atau rumus seperti matematika dan fisika. Pemetaan pikiran pun memiliki
kelemahannya sendiri. Jenis catatan ini mempunyai kelemahan, yaitu :
- Mengaburkan kata-kata kunci yang membatasi otak membuat asosiasi yang sesuai antara konsep-konsep kunci.
- Membuat sulit untuk diingat, karena monoton hanya satu warna
- Membutuhkan banyak waktu dan tempat untuk mencatat dan membaca ulang hal-hal yang tidak perlu.
- Gagal merangsang otak untuk berpikir kreatif dan membangun pikiran untuk menghasilkan ide-ide.
- Hanya orang-orang tertentu yang aktif yang terlibat
Disamping itu, pemetaan pikiran cenderung hanya cocok dipakai
orang dengan gaya belajar visual, karena teknik ini memerlukan konversi kode
antara materi dalam bentuk simbol simbol. Kekurangan pemetaan pikiran lainnya,
terutama dalam hal jumlah detil informasi yang dapat dimasukkan. Jika kita mencoba
memasukkan informasi secara mendetail, kita akan menemukan bahwa metode ini
menjadi tidak efektif, bahkan memusingkan.