Sunday, 12 May 2013

Bentuk dan Konfigurasi Wilayah

Bentuk dan konfigurasi wilayah menjelaskan tentang potensi aksesibilitas suatu wilayah. Bentuk dan konfigurasi ini merupakan cerminan biaya untuk mempertahankan kekuasaan, transportasi dan komunikasi. Pengaruh bentuk dan konfigurasi wilayah terhadap perkembangan keruangan dalam wilayah kepulauan dan wilayah kontinen adalah :
  1. Bentuk dan konfigurasi wilayah yang tidak teratur mengakibatkan kendala dalam pembangunan, baik sarana dan prasarana wlayah, transportasi, utilitas maupun komuniasi sehingga memerlukan teknologi dan pembiayaan yang tinggi. Bentuk ini menyebabkan kurang berkembangnya kemajuan wilayah
  2. Wilayah yang lebih cepat berkembang pada bentuk dan konfigurasi wilayah kepulauan kebanyakan berada di pinggir-pinggir pantai, memanjang mengikuti garis pantai.
  3. Pembiayaan pembangunan wilayah kepulauan dan wilayah kontinen sangat tinggi karena memerlukan ongkos angkut (biaya transportasi) atas material yang tidak terdapat di wilayah ini
Kendala-kendala yang dihadapi kawasan timur Indonesia dalam pembangunan wilayah adalah :
  1. Kondisi geografis yang kurang mendukung pembangunan, contohnya kondisi wilayah Kalimantan umumnya adalah berupa rawa-rawa yang menyulitkan untuk pembangunan prasarana jalan. Pembangunan prasarana jalan di tanah rawa membutuhkan tanah urug yang lebih banyak
  2. Kondisi geografis yang relative terisolasi, disebabkan kurangnya prasarana dan sarana transportasi yang menghubungkan antar wilayah. Contohnya kota-kota di Kalimantan sebagian besar hanya terhubung oleh satu-satunya jalan trans Kalimantan, yang menghubungkan antara provinsi Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah. Sementara jalan penghubung ke provinsi Kalimantan Barat belum terealisasi. Sehingga untuk menuju ke Kalimantan Barat harus menggunakan pesawat yang transit di Jakarta.
  3. Potensi wilayah yang belum dimanfaatkan secara maksimal menyebabkan sumber pendapatan wilayah rendah, contohnya pertanian, perkebunan dan pertambangan di Kalimantan yang belum digarap secara efektif dan efisien
  4. Luas wilayah yang besar menyebabkan pembangunan tidak merata sehingga mengakibatkan munculnya daerah terpencil, terisolasi, terbelakang maupun daerah kritis, contohnya daerah terpencil di pedalaman Kalimantan yang tidak tersentuh pembangunan, terutama perhubungan, penerangan listrik dan air bersih






Sumber : Materi Kuliah MPKD-UGM

No comments:

Post a Comment