Secara spasial
wilayah berbasis ekonomi sumberdaya
pertanian memiliki kesesuaian dan
kemampuan ruang sebagai manfaat budidaya
lahan, disamping tidak merubah bentang
alam/ ruang, dimana penggunaan ruang untuk kegiatan pertanian tergantung pada
kelas kemampuan tanah yang dicirikan oleh
adanya perbedaan atas sifat-sifat yang
merupakan penghambat/pembatas bagi penggunaanya seperti tekstur tanah, lereng, permukaan tanah,
kemampuan menahan air dan tingkat erosi.
Prospek perkembangan wilayah berbasis ekonomi
sumber daya pertanian : dapat
dikembangkan oleh manusia/diperbaharui (renewable) untuk meghasilkan energi
yang dibutuhkannya secara langsung dengan memanipulasi faktor-faktor penghambat
seperti tekstur, jenis tanah dan lain-lain sehingga diharapkan dapat
dimanfaatkan secara terus menerus (budidaya) dengan melakukan/memasukkan
input-input seperti pupuk, teknologi, irigasi dan lain-lain.
Sedangkan secara spasial
wilayah berbasis ekonomi sumberdaya
pertambangan memiliki kemampuan ruang
sebagai materi komersil dan merupakan aktivitas yang merubah bentang alam/ ruang, dimana penggunaan
ruang untuk kegiatan pertambangan akan mengurangi dimensi (misal panjang,
lebar, tinggi dan segenap variasinya) ruang dan bentuk/wujud dari ruang
tersebut seperti dari batuan menjadi pasiran.
Prospek perkembangan wilayah berbasis ekonomi
sumber daya pertambangan : tidak dapat diperbaharui, memiliki jangka waktu
pemanfaatan tertentu tergantung potensi pertambangan yang ada pada satuan luas
ruang tertentu, disamping pertambangan energinya tidak bisa langsung
dimanfaatkan oleh manusia sifatnya hanya meningkatkan nilai dan memerlukan teknologi tertentu untuk menghasilkannya
seperti minyak bumi.
No comments:
Post a Comment