Dalam suatu hubungan, komitmen seringkali menjadi momok bagi sebuah pasangan untuk melangkah ke jenjang lebih serius. Pandangan umum yang ada saat ini, cowok dianggap sebagai pihak yang sering ngerasa dihantui oleh komitmen yang mau dijalin oleh pasangannya. Tapi pada kenyataannya, cewek pun merasa kesulitan saat ingin memperkuat sebuah hubungan dengan suatu komitmen. Jadi dalam hal ini ketakutan akan komitmen ternyata ga memandang gender. Lalu apa yang sebenarnya yang membuat seseorang begitu takutnya berkomitmen?
Memiliki komitmen sama dengan memiliki ikatan. ikatan inilah yang sebenarnya dihindari seseorang dalam berhubungan. Mereka yang serius dalam suatu hubungan tapi menolak dalam berkomitmen biasanya lebih mengutamakan kualitas suatu hubungan daripada harus memikirkan apakah mereka harus membuat suatu ikatan atau kagak, meski alasan itu ga bisa dibilang mutlak. Bagi sebagian yang lain, ga mau berkomitmen lebih didasari oleh keterbatasan yang disebabkan oleh komitmen itu sendiri. Dengan terbentuknya komitmen, maka terbatas pula garis-garis yang akan membatasi ruang gerak seseorang. mulai dari pekerjaan, teman ampe pilihan hidup. seseorang yang sudah terikat dengan orang lain mungkin tidak bisa lagi berkumpul dengan teman-temannya seperti dulu..benar-benar membatasi..
Tapi sebenarnya komitmen itu perlu dalam menyepakati, melakukan ato membuktikan sesuatu. karena menurutku komitmen itu merupakan bentuk sebuah tanggung jawab. Klo kita sudah berani bilang "sesuatu" wujudkanlah dalam sebuah prilaku....Piss...!
No comments:
Post a Comment