Saturday, 1 December 2012

Namanya "Agus"


Dia adalah salah satu nama dari sekian banyak teman yang bernama serupa. namun ada yang membedakannya, kadang-kadang kami panggil dia "Agus Kacamata". karena dia memakai kacamata minus yang cukup tebal. namun dia tidak pernah marah, selalu ceria dan tersenyum ketika kita memanggilnya. mungkin ia sadar bahwa memang begitulah ia.

Terkadang dengan nada kocak kami panggil dia 'anak gunung slamet atau agak gundul sedikit', karena mang rambutnya selalu dipangkas cepak, seperti style rambut para tentara amerika dengan postur tumbuh oke punya, yang kata orang apapun baju yang dipakainya selalu bagus dilihat...hmmm. Wajahnya pun putih bersih seperti terawat oleh pakar salon kecantikan. Kadang-kadang hal ini membuatku iri, cowok ini sangat rapi, bersih dan wangi.

Jujur, ku kangen dengan sosok yang bernama "Agus" ini dan kemungkinan sebagian teman yang pernah berteman dengannya juga merasakan hal yang sama. Agus merupakan sosok yang penuh empati walau setiap hari ditangannya hanya buku dan buku. Dia suka membaca, terutama tentang komputer. Pernah suatu saat aku lagi bokek berat, benar-benar hampir sekarat, maklumlah status mahasiswa S1 yang dulu ku tempuh di kota Malang harus menjauhkanku dengan orangtua. dan Agus selalu tahu dan selalu saja membantuku...tanpa pamrih..! padahal dia bukan teman satu angkatan. Agus hanya teman satu daratan...kalimantan...hanya teman yang satu sekolah namun beda jurusan. Aneh memang...!

Kadang-kadang aku kangen dia, karena teman-teman lain yang bernama serupa tak menunjukan hal yang sama. Tapi aku sudah tak bisa lagi menemuinya. Dia sudah tidak ada lagi didunia nyata dan kuburannya pun tidak tahu dimana. Kecelakaan di jalan tol Bogor-Jakarta telah merenggut nyawanya bersama adik dan papanya. Aku benar-benar merasa kehilangan saat seorang teman memberitahuku keadaannya. Namun satu hal yang tetap hidup dan menginspirasiku adalah semangat dan senyumannya. Moga amal dan ibadahmu diterima disisi-NYA.