Sunday 18 January 2015

Model perencanaan Rational Comprehensive



Model perencanaan  Rational Comprehensive dianggap oleh para pakar sebagi ”akar” dari berbagai model perencanaan publik yang berkembang. Rasionalitas atau kondisi yang bersifat rasional dalam lingkup perencanaan adalah yaitu menggunakan pendekatan secara keilmuan (scientific approach) di dalam proses penganalisaan dan cara pemecahan masalah (problem). Dengan kata lain rasionalitas menuntut dasar pertimbangan yang sistematik dan evaluasi yang tepat terhadap berbagai alternatif cara (means)  untuk mencapi tujuan (ends/goals). Oleh karena itu rasionalitas menuntut penerapan kaidah/norma yang harus dilandasi dengan ketidakberpihakan (values free) dan emosi yang netral dari seorang perencana dalam memaksimakmalkan atau mengoptimasikan manfaat sebagi konsekuesi dari pembuatan keputusan.

Anggapan ini dapat berimplikasi bila rasionalitas diaplikasikan untuk pemecahan masalah dan pembutan keputusan maka tingkat rasionalitas akan tergantung dari ketepatan/kecermatan teknik – metoda analisi yang digunakan dan asumsi-asumsi yang mendasari alternatif-alternatif usulan pemecahan. Bila dikaitkan dengan isu-isu organisasi dan pengelolaan, maka rasionalitas cenderung memeperkokoh sistem sentralisasi di dalam birokrasi, prosedural dan depersonafikasi. Serta bila dikaitkan dengan individu atau unit organisasi  atau komunitas maka rasionlitas cenderng mendorong ”self interets”

Pengertian Komprehensif dalam term perencanaan yaitu merupakan perencanaan yang bersifat menyeluruh (holistik) bukan sebagian atau beberapa bagian yang terpisah (parsial) dari suatu sistem perencanaa,  .namun bukan berarti memasukkan seluruh elemen dan aspek yang dapat didentifikasi dari suatu entitas/komunitas tetapi harus mempertimbangkan cakupan yang lengkap dari elemen-elemen pokok yang dapat ditangani di dalam proses analisis. Oleh karena itu komprehensifitas harus mencakup sebanyak mungkin  faktor internal yang dapat dikontrol dan faktor eksternal pokok yang terkait.

Berbagai pakar mengatakan, meski tidak terlepas dari kelemahan yanga ada, model perencanaan ini mempunyai keunggulan yang signifikan, yaitu :

  1. Keunggulan utama perencanaan rasional komprehensif yaitu mencakup liputan yang luas tentang berbagai elemen dan aspek perencanaan serta menampilkan berbaagi alternatif rencana yang mungkin dilaksankan untuk mencapai tujuan (goals) dan sasaran (objectives) perencanaan dengan melihat pada potensi dan kendala yang ada.
  2. Memiliki citra holistik atau menyeluruh atas kemungkinan-kemungkinan yang paling optimal
  3. Meski mencakup liputan yang luas, terkandung unsur penyederhaanaa (simplicty - reductionis) dari sistem entitas/komunitas/kesatuan yang bersifat kompleks dan menyeluruh.
  4. Program-program yang disusun untuk dievaluasi  dengan pendekatan ”scientific methods”  dapat dilakukan oleh pihak-pihak yang tidak terlibat di dalam proses perencanaan.
  5. Proses perencanaan tidak berjalan linier tetapi  bersifat pengulangan (multiple iteratif) dan siklikal yaitu adanya umpan balik an elaborasi lebih jauh untuk tiap sub proses, sehingga perencanaan rasional komprehensif bersifat fleksibel/luwes terhadap kemungkinan perubahan yang terjadi di lingkungan perencanaan.
  6. Dalam perencanaan rasional komprehensif ada keterlibatan publik (public participation) sehingga dapat mengurangi kekurangan-kekurangan dari model perencanaan ini.



Baiquni, M. 2005, Sesat Pikir Perencanaan Pembangunan Regional : Refleksi Kritis di Era Otonomi, Forum Perencanaan Pembangunan, Edisi Khusus Januari: 1 – 23, MPKD Universitas Gadjah Mada, Yokyakarta;



 

No comments:

Post a Comment