Friday 13 June 2014

Perkembangan Permukiman di Kabupaten Tabalong


Factor-faktor yang mempengaruhi perkembangan permukiman diwilayah perkotaan Kabupaten Tabalong adalah :
  1. Keadaan geografis Kabupaten Tabalong yang relative datar memungkinkan tumbuhnya kelompok-kelompok permukiman dan tumbuhnya pusat-pusat kegiatan baru yang menjadi daya tariknya. Disamping itu, dengan luas areal yang cukup memungkinkan untuk perkembangan fisik secara horizontal.
  2. Sebaran lokasi perumahan di Kabupaten Tabalong menyebabkan terjadinya sprawl yang memperlihatkan perkembangan luas wilayah terbangun kota.
  3. Kawasan perkotaan Kabupaten Tabalong di lintasi oleh jalan trans Kalimantan yang menghubungkan Provinsi Kalimantan Selatan dengan Provinsi Kalimantan Timur dan Povinsi Kalimantan Tengah. Keberadaan jalan ini merangsang pertumbuhan permukiman disepanjang jalur tersebut.
  4. Pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi pada permukiman-permukiman yang dilalui jalur transportasi cukup besar. Hal ini disebabkan banyak pekerja di industry pertambangan dan perkebunan memilih bermukim dekat dengan jalur bus yang mengangkut mereka ke tempat kerja.
  5. Pertumbuhan penduduk yang tinggi terjadi pada permukiman-permukiman yang dekat dengan lokasi industry pertambangan dan perkebunan. Semakin dekat lokasi industry, permukiman semakin banyak. Disamping sebagai tempat tinggal, juga diharapkan lahan permukiman mereka menjadi investasi apabila terjadi perluasan industry pertambangan dan perkebunan.
  6. Pertumbuhan penduduk juga terjadi pada permukiman-permukiman dengan kelengkapan sarana dan prasarana perkotaan, seperti perdagangan dan jasa, fasilitas kesehatan, pendidikan, perkantoran yang dilengkapi dengan jalur utilitas, seperti air bersih, listrik, telekomunikasi dan persampahan
  7. Letak pusat perkotaan Kabupaten Tabalong yang mempunyai limitasi pengembangan karena adanya sungai Tabalong berpengaruh terhadap sebaran fungsi-fungsi yang ada untuk berkembang ke segala arah
  8. Harga tanah di sekitar pusat Perkotaan Kabupaten Tabalong yang relative tinggi menyebabkan penduduk memilih loksi permukiman diluar pusat perkotaan
  9. Kemampuan masyarakat/pekerja untuk membayar sewa rumah menyebabkan terjadinya segregasi dan diferensiasi sebaran fungsi-fungsi. Pada fungsi-fungsi yang mempunyai kemampuan ekonomi kuat akan menempati lokasi yang baik dan strategis. Sebaliknya pada fungsi-fungsi yang kemampuan ekonominya lemah akan kalah bersaing dalam memilih suatu lokasi yang strategis
  10. Persepsi masyarakat terhadap lokasi tempat tinggal, dimana seseorang kan memilih lokasi sesuai dengan keinginan dan kebutuhannya, seperti bebas banjir, polusi dan dekat dengan pusat kegiatan kota.


No comments:

Post a Comment