Friday 10 October 2014

Dear Mantan...

Belum puaskah dirimu menyiksaku? Belum habiskah energimu mengganggu kehidupanku? belum senangkah dirimu diatas penderitaanku? Atau memang aku harus mati hingga dirimu bisa tertawa senang di atas mayatku? Sudah cukup banyak yang kau ambil dariku, tak cukupkah itu?

Aku memang pernah hadir dalam hidupmu, tapi kau abaikan. Aku pernah berusaha menjadi yang sempurna, tapi kau acuhkan. Aku pernah berupaya menyisihkan waktu untukmu, tapi kau tinggalkan. Aku pun pernah memaafkanmu, tapi selalu kau ulangi. Hingga akhirnya, Aku belajar sabar dan memaafkanmu. Aku belajar mengerti atas kelakuanmu. Aku pun belajar untuk tidak membencimu meski tersakiti atas perbuatanmu. Namun itu tak bisa membuatku bertahan. Mungkin aku dan kamu tidak boleh menjadi kita agar tidak ada lagi yang terluka.

Belajarlah mengikhlaskan, seperti halnya daun yang gugur dihembus angin malam. Belajarlah tentang kesabaran seperti halnya pelangi yang setia menunggu berhentinya hujan. Belajarlah menahan amarah seperti halnya bara api tanpa hembusan angin. Belajarlah hidup tanpaku seperti halnya hidupmu dulu sebelum kenal aku. please... move on.......!



-Thanks for the memories-





No comments:

Post a Comment