Thursday 18 July 2013

Bahagia yang sebenarnya

Betapa kecewanya hati. Ketika orang yang disukai. Pada akhirnya tak bisa memiliki. Akan lebih kecewa lagi. Ketika orang yang telah kita miliki. Tanpa alasan yang pasti memilih pergi. Ketika peduli sudah tidak dihargai.Tak ada alasan untuk terus ditangisi. Ketika peduli sudah tak dianggap. Tak ada alasan untuk tetap berharap. Ketika peduli sudah dicampakkan.Tak ada alasan untuk tetap bertahan. Ketika peduli sudah dibuang.Tak ada alasan merasa bimbang. Ketika peduli sudah tak diharap.Tak ada alasan untuk terus meratap. Hidup terlalu singkat jika hanya untuk berharap. Mengharapkan orang yang sudah tidak peduli adalah sebuah kesia²an. Memikirkan orang yang sudah tidak peduli adalah sebuah kerugian.

Ketika kita harus kehilangan seseorang yang disayangi. Tak perlu terlalu meratapi kepergiannya.Tak perlu terlalu menangisi kepergiannya. Tak perlu terlalu membuang air mata. Tak perlu sampai putus asa dibuatnya. Jangan karena hal itu maka menjadikan diri kita terlalu larut dalam kesedihan. Dan menjadikan diri kita terus tenggelam dalam Kekecewaan yang teramat sangat.

Karena sesungguhnya. Dia yang pergi akan ada yang menggantikan. Dia yang pergi akan ada yang lebih baik lagi. Dia yang pergi akan menguatkan hati. Dia yang pergi akan melatih kita bangkit kembali. Kepergiannya bukanlah akhir dari segalanya. Di depan sana masih terbentang luas. Untuk kita raih dengan sebuah harapan. Yakinlah suatu hari nanti Allah akan memberi ganti yang lebih baik..

Kebahagiaan itu bukan karena DENGAN SIAPA kita hidup. Akan tetapi bagaimana kita bisa MENJALANI & MENERIMA hidup dengan tulus dan ikhlas. Itulah kebahagiaan yang sebenar-benarnya.



No comments:

Post a Comment